REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menegur kontraktor proyek jembatan di sekitar bundaran kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang dinilai lamban, saat melakukan inspeksi mendadak di lokasi proyek, Selasa (26/5).
"Bagaimana ini kok sampai sekarang belum ada pengerjaan. Kalau seperti ini bukan hanya pihak anda saja yang rugi tapi juga warga Surabaya," kata Tri Rismaharini di hadapan kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Dalam hal ini kontraktor telah memenangi proses lelang sejak April 2013, tapi hingga kini proses pengerjaan sama sekali belum berjalan. Dari hasil pantauan juga tidak terlihat adanya alat berat maupun material untuk pembangunan.
Tri Rismaharini saat sidak didampingi Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati, Kabag Bina Program Eri Cahyadi, dan Kabag Humas Nanis Chairani, memberi tenggat waktu paling lambat akhir Juni harus sudah ada aktivitas pembangunan.
Jika itu tidak diindahkan, katanya, maka Pemkot Surabaya tidak akan segan meneruskan masalah ini ke pihak kepolisian.
Menurut dia, sanksi berupa "blacklist" (daftar hitam) tidak cukup untuk membuat kontraktor nakal jera karena mereka bisa memakai bendera atau nama lain, padahal oknumnya sama. "Nanti seluruh pekerjaan atas nama kontraktor yang mengerjakan proyek ini tolong dievaluasi," katanya.