REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Penerangan Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz bin Muhiddin Khoja menegaskan janjinya untuk menambah kuota haji Indonesia. Penambahan itu baru akan terwujud pada 2017, setelah perluasan Masjidil Haram tuntas.
Hal ini ia katakan usai bertemu dengan Menteri Agama Suryadharma Ali di Kantor Kementerian Penerangan, Selasa (25/6) waktu setempat. "Pemerintah Indonesia bisa melihat sendiri bagaimana perluasan Masjidil Haram berlangsung yang mengakibatkan jumlah jamaah tawaf lebih sedikit," kata Khoja.
Secara normal, ia jelaskan, jumlah jamaah yang tawaf bisa mencapai 48 ribu per jam untuk di lantai satu Masjidil Haram. Namun, proyek yang memakan tempat di sisi utara, barat lau, dan timur laut Kabah membuat lintasan tawaf sempit.
Saat ini jamaah tawaf per jam hanya 22 ribu orang. Bila proyek renovasi usai pada 2017, Khoja berjanji jamaah yang tawaf di lantai satu saja bisa 105 ribu orang.
"Saat itu (baru) kami penuhi (penambahan) kuota-kuota haji yang telah dipotong sebelumnya," ujar Khoja.
Pertemuan Khoja dengan Suryadharma dan rombongannya berlangsung sekitar satu jam. Dalam pertemuan itu ada sejumlah hal yang dibicarakan.