REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang bulan suci Ramadhan dan pengesahan RUU Ormas merupakan momentum yang tepat bagi ormas anarkis memperbaiki aksi mereka. Sehingga mendapat simpati dari masyarakat. "Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mencitrakan ormas lebih santun, di tengah masih panasnya pengesahan RUU Ormas," ujar Wasekjen PBNU Enceng Shobirin Nadj kepada Republika Selasa (25/6).
Ia memandang, sebagian ormas menampakan anarkisme jelang Ramadhan. Karenanya, jangan sampai sweeping anarkisme jelang bulan Ramadhan malah menjadi alibi untuk menguatkan RUU ormas.
Menurut Enceng harus dibedakan ajakan nahi munkar dengan tindakan sweeping anarkis sehingga tak jadi pemahaman yang salah di masyarakat. Nahi munkar yang dijalankan harus dengan cara-cara yang simpatik, sesuai dengan aturan yang berlaku. "Nahi munkar itu sangat dianjurkan, tapi harus benar menurut agama dan aturan negara," ujarnya.
Ia pun mengimbau kepada kepada pemerintah daerah dan aparat untuk bisa menjaga suasana spiritual umat Islam jelang bulan suci Ramadhan. "Pemerintah daerah dan aparat harus tegas dengan menutup tempat hiburan dan tempat-tempat yang dapat mengganggu ketenangan umat Islam menjalankan ibadah puasa," tegasnya.