Rabu 26 Jun 2013 13:00 WIB

Kemenhub Ingin Bandara Indonesia Terapkan 'Eco-Airport'

Red: Nidia Zuraya
Bandara Soekarno Hatta
Bandara Soekarno Hatta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginginkan bandara di Indonesia menerapkan sistem eco-airport atau bandara yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Indonesia termasuk negara yang punya inisiatif menyangkut sisi lingkungan," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bhakti dalam konferensi pers International Green Aviation Conference 2013 di Jakarta, Rabu (26/6).

Menurut dia, Pemerintah Republik Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk menurunkan tingkat emisi karbondioksida (CO2) dan Kemenhub aktif mendukung hal tersebut di tingkat internasional. Ia mencontohkan Indonesia telah terpilih sebagai pengamat dalam kelompok kerja International Civil Aviation Organization (ICAO) yang membahas tentang konsep lingkungan di dunia penerbangan secara global. "Ke depan kami akan menuju kepada eco-airport atau smart airport," katanya.

Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub memaparkan salah satu yang dibahas adalah mengenai biofuel atau bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang. Ia mengungkapkan saat ini berbagai riset telah dilakukan di luar negeri seperti ada maskapai penerbangan di Eropa yang telah mengujicobakan biofuel dengan tingkat campuran hingga 50 persen.