REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kabut asap yang menggelayut di Kota Medan tidak mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Polonia, baik untuk keberangkatan maupun kedatangan pesawat.
Manager Operasional Bandara Polonia Medan Ali Shopian mengakui, jika keberadaan asap akibat kebakaran hutan di Riau tersebut telah memasuki area penerbangan sekitar bandara. Pihaknya juga belum menerima keluhan dari berbagai maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Polonia Medan akibat keberadaan asap yang menjadi isu nasional tersebut.
"Tembus pandang pilot tidak mengalami kendala," katanya di Medan, Rabu (36/5).
Sebelumnya, kabut asap yang terjadi beberapa hari terakhir sempat mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Akibat kabut asap yang tertiup hingga negara tetangga itu, pemerintah harus membentuk Satgas Penanggulangan Bencana Asap yang terdiri dari TNI, Polri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Kesehatan, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Sosial.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menerjunkan satuan tugas ke delapan kabupaten-kota di Provinsi Riau yang merupakan titik api yang paling banyak untuk memadamkan api, mengatasi asap serta memberikan pengobatan kepada masyarakat setempat.
Ke delapan wilayah itu, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, yakni Kabupaten Dumai, Bengkalis, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Siak.
Jumlah satgas penanggulangan bencana yang akan diberangkatkan pada Selasa dan Rabu (26/6), sebanyak 3049 orang. Rinciannya yakni TNI AD, TNI AU, TNI AL, Kemenhut, BMKG, Polri, Kemkes, Kemsos, BNPB dan BPKP untuk mengawal akuntabilitasnya.
Menurut Syamsul, yang sudah datang di Riau terdiri atas TNI, Kemenhut dan Kemensos, yang jumlahnya mencapai 2.300 personil.