REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Aliran listrik di Kota Batam hingga akhir 2013 akan beberapa kali mengalami pemadaman terkait perawatan sumur dan pengembangan fasilitas gas baru di Grisik yang memasok kebutuhan pembangkit milik Bright PLN Batam.
"Perawatan sumur memang rutin dilakukan, jadi saat perawatan aliran gas akan berkurang dan kami sudah menginformasikan hal tersebut pada PLN Batam dan pelanggan PGN area Batam," kata Kepala Dinas Penjualan dan Layanan PGN Area Batam, Afdal di Batam, Rabu (26/6).
Afdal mengatakan, pemeliharaan akan dilakukan pada 1-5 Juli 2013 dan akan berdampak pada pengurangan pasokan gas untuk pelanggan di Batam termasuk pembangkit tenaga gas di Panaran milik Bright PLN Batam. Selanjutnya pada 22-31 Juli 2013 akan dilakukan proyek pengembangan fasilitas baru di sumur gas Grisik, Sumatra Selatan yang juga berdampak pada pengurangan suplai gas. Proyek serupa juga akan dilakukan pada 1-3 September 2013.
Sementara untuk Desember 2013 akan dilakukan dua kali pemeliharaan pipa yaitu pada 22-27 yang akan mengakibatkan kurangnya pasokan. Sementara pada 28-29 Desember 2013 pemeliharaan akan mengakibatkan pasokan gas ke Batam kosong. "Kami mengharapkan pada seluruh mitra kerhja PGN baik industri ataupun PLN Batam agar dapat mengantisipasi dan menyesuaikan produksi atau operasi dengan pasokan gas yang ada," kata dia.
Afdal mengatakan, saat ini di Batam ada 31 mitra kerja yang mendapat pasokan gas dari PGN yang sumber gasnya dari sumur Grisik, Sumatra Selatan. "Kami sudah menyampaikan hal ini sejak awal, sehingga para pelanggan bisa mempersiapkan diri dan menyesuaikan penggunaan dengan pasokan yang ada," kata Afdal.
Direktur Utama Bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura mengatakan saat ini memiliki pembangkit listrik berbahan baku gas dengan kapasitas 220 MW, sementara pembangkit tenaga uap sebesar 2x55 MW dan pembangkit bertenaga diesel 60 MW. "Jika terjadi pengurangan suplai ke pembangkit berbagah bakar gas, PLN akan menggunakan pembangkit berbagah bakar batubara (uap) dan diesel untuk menyuplai kebutuhan masyarakat meski tidak mencukupi," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika