REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri Tbk meningkatkan layanan kepada nasabah melalui peluncuran fitur transaksi online pada kartu debitnya. Bank beraset terbesar di Indonesia itu tidak mengenakan biaya dari fitur layanan ini.
Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri, Hery Gunardi, mengatakan biaya transaksi online sudah termasuk dalam biaya bulanan pemegang kartu debit. "Kita beharap layanan ini bisa dimanfaatkan maksimal," ujar Hery dalam peluncuran transaksi online pada kartu Mandiri Debit, di Jakarta, Rabu (26/6).
Bank Mandiri menargetkan volume transaksi mencapai 300 ribu dengan nilai Rp 250 miliar. Hery mengatakan, fitur transaksi e-Commerce ini merupakan pertama di Indonesia yang menggunakan kartu debit.
Dengan mekanisme verified by visa (VbV/3D) dan one time password, Bank Mandiri mengklaim layanan ini aman bagi nasabah dalam melakukan transaksi online.
"Nasabah dapat berbelanja online langsung pada sekitar 160 merchant yang bekerjasama dengan VISA," ujar Hery.
Ia menyebutkan, manfaat dari layanan transaksi online ini juga dapat berlangsung untuk merchant yang berada di luar negeri.
"Ini bentuk komitmen kami untuk selalu berinovasi dalam memberikan layanan perbankan yang dibutuhkan nasabah, khususnya pada transaksi online yang tengah menjadi tren di masyarakat," ujar dia.
Hingga Maret 2013, jumlah kartu Mandiri Debit mencapai 10,5 juta, dengan penguasaan pasar 14 persen. Volume transaksi nasabah pada periode yang sama mencapai Rp 7,6 triliun, tumbuh 54 persen YoY.
Frekuensi transaksi nasabah yang menggunakan kartu Mandiri Debit mencapai 11 juta transaksi, tumbuh 38 persen secara tahunan.