Kamis 27 Jun 2013 13:28 WIB

Abraham Samad: KPK Serius Ungkap Korupsi UI

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menegaskan, penggeledahan gedung rektorat Universitas Indonesia (UI) dilakukan untuk mengungkap misteri kasus korupsi pembangunan dan prasarana informasi teknologi (IT) UI.

Samad mengatakan, penggeledahan itu sebagai langkah hukum yang wajar. "Hal wajar untuk mendapat dokumen yang bisa mengungkap tabir terhadap perkara yang sudah diselidiki," kata Abraham kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).

Samad mengatakan penyidikan kasus korupsi pembangunan dan prasarana informasi teknologi (IT) UI tidak bisa hanya berhenti pada pemeriksaan tersangka. Dia mengatakan, KPK akan terus mengembangkan kasus ini hingga tuntas.

"Kita tidak akan berhenti pada tersangka yang baru ditetapkan. Agar kasus ini terungkap jelas," ujarnya. Penggeledahan di UI diharapkan bisa menambah bukti baru atas tersangka yang sudah ditetapkan KPK.

Selain itu, kata Samad, penggeledahan ini juga bisa menjadi jalan bagi KPK untuk menjerat pihak yang turut terlibat dalam kasus korupsi. "Memberi arah kepada kita tentang keterlibatan seseorang atau orang lain," ujarnya.

Samad belum berani menyimpulkan apakah penggeledahan ini bisa berujung pada penetapan tersangka rektor UI. Yang jelas, imbuhnya, penggeledahan ini membuktikan keseriusan KPK membongkar kasus korupsi di UI.

"Jadi belum disimpulkan demikian.  Tapi paling tidak dengan adanya penggeledahan ini menunjukan keseriusan KPK membongkar kasus UI lebih jauh," katanya. 

Hari ini KPK menggeledah dua lokasi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pembangunan sarana dan prasarana IT di perpustakaan UI Depok. Gedung yang digeledah adalah gedung rektorat UI dan kantor PT Makara UI yang juga berada di Komplek UI.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement