REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengakui bahwa fesyen dan kerajinan merupakan subsektor industri yang dominan dalam memberikan kontribusi ekonomi. Keduanya merupakan bagian dari subsektor industri kreatif yang tengah gencar digalakkan pemerintah.
“Fesyen dan kerajinan merupakan subsektor yang dominan memberikan kontribusi ekonomi, baik dalam nilai tambah, tenaga kerja, jumlah perusahaan, dan ekspor,” ujar Direktur jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin Euis Saedah dalam pameran 'IndonesiaFashion and Craft 2013', di Jakarta, Kamis (27/6).
Euis memaparkan, nilai tambah yang dihasilkan subsektor fesyen dan kerajinan berturut-turut sebesar 44,3 persen dan 24,8 persen dari total kontribusi sektor industri kreatif. Sementara penyerapan tenaga kerja sebesar 54,3 persen dan 31,13 persen, dan jumlah usaha sebesar 51,7 persen dan 35,7 persen. “Dominasi kedua subsektor tersebut karena populasinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia, yang didukung kekayaan budaya etnis di masing-masing daerah,” katanya.
Euis menuturkan, pertumbuhan industri kreatif harus ditopang dengan kekuatan enam pilar ekonomi kreatif diantaranya sumber daya insani, industri, teknologi, sumber daya, institusi, dan lembaga pembiayaan. Menurutnya, pembangunan industri kreatif pada hakekatnya dipayungi oleh kerja sama antara cendekiawan, bisnis, dan pemerintah yang disebut sebagai Triple Helix.
Hubungan ketiga faktor tersebut, jelasnya, merupakan penggerak lahirnya kreativitas, ide, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang vital bagi tumbuhnya industri kreatif. “Hubungan tersebut harus saling menunjang dengan peran-peran seperti peran cendekiawan yang menyebarkan, mengimplementasikan ilmu pengetahuan,” ucapnya.
Kemudian peran bisnis yaitu sebagai pelaku usaha, investor, dan pencipta teknologi-teknologi baru, serta merupakan konsumen industri kreatif. Peran pemerintah berfungsi sebagai katalisator, fasilitator, dan advokasi yang dapat memberi rangsangan, tanyangan, dorongan agar ide-ide bisnis bergerak ke tingkat yang lebih tinggi.
Euis memiliki harapan besar industri kreatif sebagai bagian dari ekonomi kreatif berbasis pada kekuatan budaya, tumbuh dan berkembang serta mampu menjadi sektor penyumbang terbesar perekonomian nasional. “Untuk itu kami mengajak seluruh pihak terkait, khususnya kolaborasi Triple Helix untuk terus berperan aktif mendorong pengembangan industri kreatif,” tuturnya.
Pameran Indonesia Fashion and Craft 2013 akan berlangsung selama empat hari dari 27-30 Juni 2013 di JCC Senayan, Jakarta Selatan. Pada tahun ini pameran diikuti oleh 150 peserta, diantaranya 79 UKM swasta mandiri dan sisanya UKM binaan BUMN, pemerintah daerah, sampai pemerintah pusat.