Jumat 28 Jun 2013 14:59 WIB

Marzuki Alie Tak Mau Konvensi Capres Dibahas di Rakornas Demokrat

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Marzuki Alie
Foto: Antara/Reno Esnir
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie mengaku belum tahu mekanisme konvensi calon presiden yang akan diterapkan ketua majelis tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini tak lepas dari kesibukannya dan SBY. "Beberapa kali tidak sempat bertemu karena sibuk. Saya juga hadir ke daerah-daerah," kata Marzuki di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (28/6).

Marzuki tidak ingin mempermasalahkan susahnya mengatur pertemuan dengan SBY. Menurutnya pertemuan politik mesti didasarkan pada kesadaran masing-masing individu. Jika dilakukan secara sepihak dan terburu-buru, maka hasilnya bisa tidak maksimal. "Kalau grasa-grusu hasilnya pasti tidak baik jadi kita jalani seperti air mengalir," katanya.

Ia tidak sepakat bila mekanisme konvensi capres dibahas dalam rapat kordinasi nasional (rakornas) Partai Demokrat besok. Karena, forum konvensi terlalu luas karena melibatkan banyak kader. "Tidak itu (konvensi) terlalu luas kalau bahas itu," ujarnya.

Marzuki berpendapat mekanisme konvensi capres cukup dibahas di dalam forum khusus internal Demokrat. Karena pembahasan konvensi capres di rakornas tidak akan berjalan efektif. "Seluruh Indonesia (yang datang) bagaimana bahas konvensi?" ujarnya.

Rakornas, lanjutnya, cukup menjadi ajang saling tukar informasi sesama kader dan pengurus partai. Kalau pun mesti mengagendakan konvensi capres, hal itu cukup bersifat informatif bukan pembahasan intensif. "Konvesi bahas di tempat terbatas saja. Kalau ada hasilnya, disampaikan peserta rakornas," katanya.

Jauh-jauh hari Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana mengatakan penjaringan peserta konvensi capres bakal dimulai Juli 2013. Namun hingga sekarang belum ada kabar mengenai persiapan pelaksanaannya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement