Jumat 28 Jun 2013 15:51 WIB

Konvensi Dikritik, Marzuki Alie: Saya Sayang Pak Mahfud

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Marzuki Alie
Foto: Antara/Andika Wahyu
Marzuki Alie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Marzuki Alie meminta mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD tidak terburu-buru mengkritik konvensi capres partainya. Karena sampai ini belum ada aturan konvesi yang bisa dijadikan sebagai legitimasi kritik. 

"Saya sayang Pak Mahfud. Kita kenal baik. Sabar jangan dikritik dahulu. Kalau aturan (mekanisme) sudah keluar baru dikritik," kata Marzuki kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (28/6).

Marzuki meminta Mahfud bersabar menunggu aturan main konvensi capres Demokrat. Sebab, hanya aturan main yang tetap yang bisa membuktikan apakah konvensi capres Demokrat sekadar akal-akalan atau bukan. "Kalau memang akal-akalan akan terlihat apa betul untuk itu," ujarnya.

Terkait pencalonannya sebagai peserta konvensi capres, Marzuki mengaku hal itu belum menjadi keputusan yang pasti. Dia mengatakan bukan tidak mungkin pada nantinya bakal berubah pikiran mengikuti konvensi capres Demokrat. "Kalau dalam perjalanan nanti pikiran berubah, bisa saja saya kembali ke kampung," katanya.

Marzuki mengaku belum mengetahui mekanisme konvensi calon presiden yang akan diterapkan ketua majelis tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini tak lepas dari kesibukan yang dialami antara dirinya dan SBY. "Beberapa kali tidak sempat bertemu karena sibuk. Saya juga hadir ke daerah-daerah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement