REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang bersikap horizontal sehingga mengerti persoalan yang dihadapi rakyat, kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
"Pemimpin yang bersikap horizontal adalah pemimpin yang mau menempatkan dirinya sejajar dengan rakyat. Dengan demikian dia akan mengetahui kebutuhan rakyat," kata Joko Widodo yang biasa dipanggil Jokowi di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia pada Seminar Kebangsaan bertema "Memimpin dengan Hati", pemimpin juga harus berani membuat terobosan dan inovasi dalam menentukan kebijakan. Kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat sering tidak terimplementasi karena hambatan birokrasi.
"Bangsa kita ini pandai membuat rencana tetapi selalu terlambat mengeksekusi. Contohnya, rencana pembangunan 'monorail' di Jakarta yang selalu molor dan sulit terealisasi," katanya.
Selain itu, kata dia, pemimpin di negeri ini juga gemar mengumbar janji tetapi miskin dalam realisasi. "Pemimpin yang berhasil adalah yang mampu mendekatkan harapan-harapan dan impian-impian rakyat dengan kenyataan," katanya.