Sabtu 29 Jun 2013 11:19 WIB

Empat Pesawat Tempur AU Ikut Pantau Kebakaran Hutan Riau

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Titik Api (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Titik Api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Alat utama sistem senjata berupa empat pesawat Hawk 100/200 milik Skuadron Udara 12 TNI Pangkalan Udara Pekanbaru ikut memantau kebakaran lahan di berbagai wilayah kabupaten dan kota di Riau.

"Ada empat pesawat tempur Hawk 100/200 milik Skuadron Udara 12 TNI AU Pekanbaru yang sampai sekarang masih siaga. Siap kapan pun untuk membantu dalam mengatasi masalah kabut asap di Riau. Khususnya untuk melaksanakan opetasi memantau titik api," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Pilfadri, di Pekanbaru, Jumat (28/7).

Ia mengatakan, sebelumnya empat pesawat tempur jenis Hawk 100/200 milik TNI AU juga telah beberapa kali melakukan survei ke sejumlah lokasi untuk mendeteksi titik api.

Seperti pada 20 dan 21 Juni 2013, katanya, pesawat Hawk telah membantu Tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau melakukan survei karena kondisi cuaca yang memang tidak mampu ditembus oleh helikopter.

Waktu itu, kata dia, jarak pandang berada di kisaran 700 meter sehingga pilot helikopter tidak mampu untuk melakukan survei memantau titik api.

"Sampai sekarang, sesuai dengan perintah pimpinan, alutsista TNI AU selalu siap untuk kembali memantau titik api di Riau jika diminta karena jarak pandang tidak mampu ditembus oleh helikopter," katanya.

Saat ini BNPB selaku koordinator Satgas Penanggulangan Bencana Kabut Asap Provinsi Riau juga masih menyiagakan sebanyak satu pesawat Herkules C 130 milik TNI AU Skuadron 31 serta satu pesawat Cassa C 212/200 milik Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT).

Dua pesawat tersebut diperbantukan untuk melakukan penyemaian hujan buatan di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Riau.

Selain itu, Satgas juga memiliki sebanyak delapan helikopter melakukan upaya pemadaman dengan bom air (water booming) serta survei titik kebakaran lahan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement