Sabtu 29 Jun 2013 22:37 WIB

Menhut Buka Festival Sarongge di Kaki Gunung Gede

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Mentri Kehutanan Zulkifli Hasan menyapa para warga sebelum melakukan pembukaan Festival Sarongge, Cipanas,Jawa Barat,Sabtu (29/6). Festival sarongge yang di gelar 29 Juni-1 Juli 2013 tersebut menampilkan aneka seni dan geliat ekonomi masyarakat desa Sarong
Foto: Republika/Prayogi
Mentri Kehutanan Zulkifli Hasan menyapa para warga sebelum melakukan pembukaan Festival Sarongge, Cipanas,Jawa Barat,Sabtu (29/6). Festival sarongge yang di gelar 29 Juni-1 Juli 2013 tersebut menampilkan aneka seni dan geliat ekonomi masyarakat desa Sarong

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan membuka acara pesta rakyat ‘Festival Sarongge’ di Kampung Sarongge, Desa Ciputri, Kecamatan Cianjur, Sabtu (29/6). Kawasan tersebut berada di daerah perbatasan dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).

"Kegiatan ini menjadi ajang promosi wisata alam Kampung Sarongge," terang Zulkifli Hasan, kepada wartawan. Dalam acara ini digelar sejumlah kegiatan seperti seni budaya, pameran hasil pertanian dan kuliner, adopsi pohon, wayang golek, dan camping ground.

Menurut Zulkifli, pengembangan wisata alam saat ini digemari para wisatawan baik dari Jakarta maupun kota besar lainnya. Hal ini dikarenakan kawasan Sarongge masih asri dan indah serta sejuk udaranya. Terlebih, jarak tempuh dari Jakarta ke Sarongge cukup dekat.

Zulkifli mengatakan, awalnya sebagian warga Sarongge menggarap lahan pertanian berupa sayuran di areal konservasi TNGGP. Namun, dengan melalui sejumlah pendekatan seperti adopsi pohon, maka lambat laun jumlah warga yang menggarap lahan di lahan konservasi berkurang. Para petani tersebut, kata Zulkifli kini diarahkan untuk beralih mencari penghasilan yang lebih baik seperti pengelola desa wisata ‘Sarongge’.

"Pengembangan wisata alam sangat menguntungkan warga," terang dia. Meskipun diakuinya tahapan peralihan ini baru langkah awal sehingga memerlukan proses.

Ke depan, ujar Zulkifli, wisata alam ini diharapkan menjadi salah satu alternatif penghasilan utama warga setempat. Di antaranya dengan membuka homestay atau tempat penginapan bagi para pengunjung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement