Sabtu 29 Jun 2013 23:20 WIB

Jadi Capres, Djoko Santoso Merasa Terpanggil Benahi Bangsa

Djoko Santoso
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Djoko Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso menegaskan dirinya siap menjadi calon presiden pada bursa Pemilihan Presiden RI 2014-2019. Ia merasa terpanggil untuk membenahi bangsa.

"Sebelum menyatakan siap, saya mendapat masukan dari sejumlah pihak untuk maju. Selain itu, juga merasa ada panggilan sebagai mantan prajurit," katanya kepada wartawan di sela "Konsolidasi Keluarga Besar TNI-Polri Sebagai Garda Pengawal Pancasila" di Surabaya, Sabtu.

Untuk memuluskan niatnya, Djoko Santoso membentuk Gerakan Indonesia Asa dengan visi rakyat sejahtera, negara aman. Ia menjelaskan, meski sudah memasuki masa pensiun, namun ingin tetap membantu bangsa ini menjadi lebih baik dan menyejahterakan masyarakat.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut merinci beberapa langkah yang akan dilakukan untuk kemajuan bangsa ini, yakni diperlukan konsolidasi nasional seperti re-orientasi di mana masyarakat berdiri sekarang, apakah sudah sesuai pada jalurnya atau tidak.

Kedua, kata dia, yakni dengan melakukan inventarisasi tentang apa yang sudah berhasil atau belum selama ini. Selanjutnya, merancang dan merencanakan bagaimana bangsa ini ke depannya.

"Sehingga, tidak perlu saling menyalahkan dan berselisih, bertengkar, apalagi konflik. Mari duduk bersama dan merancang bangsa ini ke depan seperti apa," katanya.

Ia juga mengajak bersama-sama untuk memberantas korupsi secara total dan menyeluruh. Di samping itu, lanjut dia, juga melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Tidak hanya itu, Djoko Santoso juga menekankan pentingnya pembangunan ekonomi berkeadilan dan peningkatan kualitas pelaksanaan otonomi daerah.

"Pembenahan bangsa ini juga bisa dilakukan dengan memperhatikan sungguh-sungguh pembangunan pertahanan keamanan dan politik luar negeri. Serta, jangan melupakan pemberdayaan perempuan, anak-anak serta generasi muda," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement