REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergabungnya Pramono Edhie Wibowo ke Partai Demokrat diprediksi bakal meningkatkan tensi persaingan calon presiden (capres) di internal partai berlambang Mercy itu. Marzuki diperkirakan bakal 'dipepet' mantan KSAD itu.
Kehadiran Pramono yang notabene ipar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini diyakini akan menjadi ancaman serius bagi Marzuki Alie dalam bursa konvensi capres Demokrat.
"Pak Pramono akan menjadi pesaing ketat Pak Marzuki," kata pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro ketika dihubungi Republika di Jakarta, Ahad (30/6).
Peluang Marzuki mendapat restu SBY di konvensi capres Demokrat tidaklah sebesar Pramono. Indikasinya menurut Siti terlihat dari sikap politik SBY yang tidak merestui Marzuki menjadi ketua umum Demokrat saat Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali beberapa waktu lalu.
Bergabungnya Pramono menjadi sinyal kuat bakal ke mana arah restu SBY untuk capres 2014 mendatang. "Kehendak SBY menjadikan Pramono sebagai capres sudah tak terbendung," ujar Siti.
Dukungan SBY terhadap Pramono belum tentu berdampak positif bagi Demokrat. Pasalnya publik bisa menganggap konvensi capres Demokrat hanya sekadar akal-akalan belaka. Konvensi tidak diadakan untuk mencari figur pemimpin terbaik melainkan hanya alat legitimasi meloloskan kerabat keluarga.
"Publik bisa menganggap konvensi (Demokrat) hanya topeng demokrasi," kata Siti.
Menurutnya, dukungan SBY merupakan kunci penentu siapa capres Partai Demokrat di 2014. Hal ini karena menurutnya SBY memiliki otoritas yang besar baik sebagai ketua umum maupun ketua majelis tinggi. Terlebih lagi, saat ini nyaris tidak ada satu faksi pun yang bisa menandingi faksi Cikeas di Demokrat.