REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jennifer Lopez (JLo) meminta maaf karena telah menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun untuk diktator asal Turkmenistan. Diva pop asal AS itu menyanyikan lagu tersebut untuk Presiden Gurbanguly Berdimuhamedow, Sabtu (29/6), meski pun ia banyak dikecam karena pelanggaran kemanusiaan.
Humas JLo menyatakan, konser yang disponsori perusahaan minyak nasional Cina tersebut tidak mengandung unsur politis. "Jika JLo tahu mengenai adanya isu kemanusiaan dan sebagainya, ia pasti tidak akan datang," tulis AP seperti dikutip Washington Post, Senin (1/7). Namun, tidak disebutkan apa yang dilakukan atas fee yang didapat JLo dari konser tersebut.
JLo merupakan bintang terakhir yang mendapatkan bayaran dari tiran kaya. Pada 2011, Hillary Swank menyumbangkan enam digit fee penampilan di perayaan ulang tahun Presiden Checnya Ramzan Kadyrov. Itu pun setelah mendapat kritik dari para pembela hak asasi manusia.
Beyonce dan Usher juga melakukan hal yang sama. Mereka menyumbangkan uang yang mereka peroleh saat tampil untuk keluarga Gaddafi.