REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menitipkan sejumlah pesan kepada Polri di hari HUT Bhayangkara ke-67. Setidaknya ada delapan pesan dan wanti-wanti yang SBY instruksikan kepada Korps pimpinan Jenderal Timur Pradopo ini.
Pertama, junjung tinggi Kode Etik Polri, dalam hal ini presiden meminta kepolisian memandang penting sikap dalam bertugas di depan masyarakat. Kedua, berikan pelayanan publik yang lebih responsif dan profesional. Poin tersebut, SBY nilai, sebagai dasar penting bagi Polri agar tetap menjadi pengayom bagi masyarakat.
Ketiga, maksimalkan upaya pencegahan terhadap konflik kekerasan, lakukan dengan respon yang cepat. “Keempat, tingkatkan kesiap siagaan operasional, mencegah konflik komunal dan aksi kriminal,” ujar dia dalam upacara HUT Bhayangkara di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat Senin (1/7).
SBY melanjutkan pesan berikutnya ialah tingkatkan kemampuan anggota Polri yang bersih guna mencapai kredibilitas dan kapabilitas Polri. Poin ini menitikberatkan kepada pemberantasan aksi tipu-tipu dan main mata di internal kepolisian sendiri.
Keenam, tingkatkan kerja sama, koordinasi, komunikasi pada penegak hukum lainnya. Menurut SBY, poin keenam menjadi penting menilik pada ketidak harmonisan yang sempat meruncing antara Polri dengan saudaranya, TNI, belakangan terakhir.
Dua pesan lain yang disampaikan oleh SBY ialah tentang tantangan yang sedang menjadi isu utama dan yang akan Polri hadapi dalam waktu dekat. Pesan itu di antaranya meminta Polri agar menindak tegas kelompok-kelompok yang bertindak seenaknya tanpa mematuhi konstitusi yang mengacu pada aksi kekerasan dari ormas. Terakhir, SBY meminta Polri bersiap diri menghadapi Pemilu 2014 yang dinilai mengakibatkan kerentanan keamanan negara.