REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Para bandar ayam di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berencana mogok dengan tidak menyuplai ke pasar selama sepekan mulai Selasa (2/7) sebab produsen terus menaikkan harga sejak beberapa hari terakhir.
Ketua Paguyuban Bandar Ayam Karawang Suryana Kencana, Senin (1/7) menyatakan pemogokan itu dilakukan sebagai upaya menekan tingginya harga yang dipasang oleh produsen ayam pedaging.
Aksi itu, katanya, juga sebagai perlawanan para bandar terhadap tingginya harga daging ayam yang ditentukan para produsen. Rencananya, kata dia, aksi mogok berjualan tersebut akan dilakukan selama sepekan jika harga daging ayam tetap mengalami kenaikan.
Menurut dia, para bandar ayam saat ini merasa berat atas harga yang setiap saat mengalami kenaikan. Bahkan selama sepekan terakhir, terus naik hingga mencapai Rp21.500-24.000 per ekor. Jika harga di tingkat bandar mencapai angka Rp24.000 per ekor, dipastikan harga tersebut akan semakin melonjak di pasaran.
"Asumsinya, kalau di tingkat bandar harganya Rp22.000 ribu per ekor, pedagang di pasar tradisional akan menjualnya hingga angka Rp34.000-38.000 per ekor," kata dia.
Ia menilai tingkat kebutuhan daging ayam di Karawang cukup tinggi. Setiap hari Karawang membutuhkan sekitar 30 ribu ekor ayam potong. Sementara saat ini, stok ayam dalam kondisi kosong.