Selasa 02 Jul 2013 15:12 WIB

PDI Perjuangan Targetkan Tambahan Kursi di Dapil Jakarta

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Puan Maharani
Foto: beritaekonomi.kiosgeek.com
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan menargetkan minimal dua kursi DPR di dapil DKI Jakarta. Target itu disampaikan langsung Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani di sela kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi para caleg partai. "Sekurang-kurangnya kita mendapatkan dua kursi di DKI Jakarta," kata Puan di Senayan, Jakarta, Selasa (2/7).

Puan mengatakan, seluruh kader di wilayah DKI Jakarta mesti bekerja keras memenuhi target partai. Dia berharap para caleg bisa benar-benar menjalankan strategi yang sudah dicanangkan partai. "Para kader yang menjadi caleg mesti bekerja esktra keras," ujar Puan.

Sementara itu salah satu caleg PDI Perjuangan Dapil DKI Jakarta III, Charles Honoris menyatakan, siap bekerja keras memenuhi target partai. Charles bahkan optimis kader partai di DKI Jakarta bisa memborong enam kursi DPR. "Kami caleg dan kader muda PDI Perjuangan siap bekerja keras memenuhi target itu," kata Charles yang juga Ketua Umum Taruna Merah Putih DKI Jakarta.

Charles mengatakan seluruh caleg PDI Perjuangan akan saling bergotong royong memenangkan partai di pemilu 2014. Menurutnya mesin partai mulai level provinsi hingga anak ranting sudah siap bekerja turun ke rakyat. "Seluruh kader akan memenangkan kursi dengan cara-cara ideologis," ujarnya.

Optimisme Charles tidak lepas dari keberadaan pemimpin DKI Jakarta, Joko Widodo. Charles mengatakan seluruh kader sedang berada dalam semangat tinggi. Dia percaya seluruh program partai bisa berjalan efektif seperti yang diharapkan. "Apalagi saat ini saat ini ada kebanggaan bisa bersinergi dengan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang prorakyat dan sangat dicintai masyarakat di DKI Jakarta," kata pemilik nomor urut 7 ini. 

DKI Jakarta terbagi dalam tiga dapil. Yakni DKI Jakarta I, DKI Jakarta II, dan DKI Jakarta III. Pada pemilu 2009, PDI Perjuangan hanya memperoleh satu kursi di masing-masing dapil. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement