Selasa 02 Jul 2013 17:12 WIB

MIUMI: LGBT dan Pernikahan Sejenis Mengancam Kemanusiaan

Gay bertentangan dengan nilai dan tatanan ketuhanan.
Foto: IFELICIOUS.COM
Gay bertentangan dengan nilai dan tatanan ketuhanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustaz Fahmi Salim, menegaskan, lesbian, gay, bisexual, dan transgender (LGBT) serta penikahan sejenis bertentangan dengan nilai dan tatanan ketuhanan (ilahiah).

"LGBT serta pernikahan sejenis  mengancam kemanusiaan dan keberlangsungan manusia sebagai khalifah di muka bumi," ujar Ustaz Fahmi Salim menanggapi rencana Komnas HAM yang akan menggelar sidang paripurna untuk menentukan status huk LGBT sebagai HAM.

Ustaz Fahmi menegaskan, ‎​nilai dan standar HAM Internasional tak bisa dipaksakan atau dijadikan tolok ukur bagi Bangsa Indonesia yg berdaulat dan ber-Pancasila.

"Negara RI berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," cetus Ustaz Fahmi.

Pihaknya mengingatkan agar Komnas HAM tidak menjadi corong propaganda nilai liberalisme di Indonesia yang mayoritas Muslim.

Ustaz Fahmi juga mendesak Komnas HAM agar tak melukai semua ajaran agama yang hidup di nusantara. 

"Janganlah memulai jadi contoh berbuat kerusakan di bumi setelah Allah perbaiki. Ingat ayat La Tufsidu fil Ardhi ba'da Ishlahiha," tutur Ustaz Fahmi.

Menurut dia,  jelang Ramadhan ini umat muslim beribadah puasa untuk cinta ketaatan dan benci kemaksiatan. 

"Jadikan momentum Ramadhan untuk penolakan masif terhadap rencana status hukum dan legalisasi eksistensi LGBT."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement