REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sejumlah negara buru-buru menyatakan menolak permintaan suaka dari pembocor intelejen Amerika Serikat, Edward Snowden, pada Selasa setelah ia berusaha mencari tempat aman di 21 negara dalam usaha memperoleh perlindungan dari kejaran penguasa Amerika.
Sebagian besar negara Eropa menolak secara langsung maupun terang-terangan permintaan itu. Tetapi, para pemimpin kiri Venezuela dan Bolivia mempertimbangkan permohonan pria yang berusia 30 tahun itu berdasarkan kondisi hak-hak asasi manusia.
Snowden mendapatkan dukungan dari Nicolas Maduro dari Venezuela yang tak memiliki hubungan harmonis dengan Amerika Serikat.
"Apa yang dia lakukan ialah mengungkap kebenaran besar sehingga kami dapat menghindari satu perang," kata Maduro dalam kunjungan dua hari ke Moskow untuk pertemuan tingkat tinggi energi.
"Apa yang terjadi sekarang seharusnya tak terjadi. Dia tak pernah membunuh orang atau menanam bom," katanya.
Tetapi, Maduro menolak untuk berspekulasi kemungkinan ia membawa Snowden dengan pesawat bersamanya dari Msokow. Suatu kemungkinan yang diangkat oleh media Rusia dan pengamat politik mengenai kasus eksplosif itu.
Presiden Bolivia, Evo Morales, juga mengatakan negerinya akan mempertimbangkan memberi suaka kepada Snowden.
"Jika ada permintaan, tentu saja kami akan memperdebatkan dan mempertimbangkan ide itu," kata Morales kepada televisi Rusia RT dalam komentar yang diterjemahkan dari bahasa Spanyol.
Polandia segera menolak permohonan Snowden. Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri India mengatakan tak ada alasan menerima permintaan itu. Belanda juga mengatakan tidak, Brasil menyatakan pihaknya tidak akan menanggapi.
Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Snowden sendiri telah memutuskan untuk membatalkan permohonannya dengan Moskow -- tempat dia terdampar di zona transit bandara sejak 23 Juni -- setelah pimpinan Kremlin itu mengatakan dia menginginkannya menghentikan menyiarkan dugaan-dugaan yang menghancurkan Amerika Serikat.
"Dia meninggalkan maksudnya dan permintaannya untuk menerima peluang tinggal di Rusia," kata jubir Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.
Laman anti kerahasiaan Wikileaks -- rekannya Sarah Harrison yang berangkat bersama bekas kontraktor Lembaga Keamanan Nasional (NSA) itu -- mengatakan Snowden telah mengirim aplikasi ke 13 negara Eropa dan juga enam negara Amerika Latin bersama Cina dan India.
Finlandia, Islandia, Austria dan Norwegia membenarkan mereka masing-masing telah menerima permintaan itu. Tetapi, permohonan tersebut invalid karena tidak diajukan dari dalam negara masing-masing. Irlandia dan Spanyol mengeluarkan pernyataan serupa.
Jerman mengatakan permintaan Snowden akan dikaji sesuai undang-undang. Sementara, Prancis dan Swiss mengatakan mereka beleum menerima satu aplikasi. Italia masih pikir-pikir.