REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aliansi Islam garis keras Pemerintah Mesir, Muhammad Mursi meminta pemilihan presiden lebih cepat. Permintaan itu untuk menghindari pertumpahan darah dan kudeta militer.
Anggota senior Gammad Islamiya, Tarek al-Zumar mengatakan pihaknya memberi masukan kepada Mursi untuk membuat pemilihan presiden dalam dua hari sejak militer memberi ultimatum. Militer Mesir memberi ultimatum bagi semua pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan masalah dalam 48 jam yang berakhir Rabu (3/7) ini.
"Cara ini damai, transfer kekuasaan dengan konstitusi akan menumpahkan darah," ujar Zumar dilansir New York Time.
Ia mengatakan pernyataan dari militer mengandung pesan kudeta. Menurut Mursi bisa dihindari jika presiden memutuskan untuk referendum pemilihan presiden lebih awal.
Jutaan orang Mesir turun ke jalan menuntut Mursi turun dari jabatannya pada pekan lalu. Setelah itu, militer mengeluarkan ultimatum yang ditujukan kepada Presiden Mursi dan oposisi untuk mencari solusi dalam 48 jam. Jika tidak ada solusi, militer akan memiliki jalan sendiri untuk menyelesaikan gejolak di Mesir. n Nur Aini