Muslim Inggris Nyatakan Perang Terhadap Bahaya Kelaparan

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu

Rabu 03 Jul 2013 19:00 WIB

Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut. Foto: Daily Mail Muslim Inggris menunaikan shalat Jumat. Islam berkembang sangat pesat di negara Ratu Elizabeth tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Muslim Inggris tak berdiam diri melihat masih ada warga dunia yang menderita kelaparan. Karenanya, melalui momentum Ramadhan, Muslim Inggris menggelar kampanye antikelaparan yang ditujukan pada negara-negara yang sedang dilanda konflik.

"Kami menyatakan perang terhadap kelaparan selama Ramadhan," ungkap Direktur Islamic Relief UK, Jehangir Malik, kepada Asian Image Newspaper seperti dikutip Onislam.net, Rabu (3/7).

Jehangir mengungkap konflik di sejumlah negara telah membuat masyarakat menderita. Mereka menjadi rentan kurang gizi. "Melalui War on Hunger ini, kami akan mendermakan infak, sedekah dan zakat dari umat Islam di dunia untuk menyalurkan bahan makanan kepada yang membutuhkan," tuturnya.

Saat ini, kampanye itu sudah berjalan. Dana amal telah dikumpulkan. Nantinya, secara bertahap bantuan itu akan disalurkan. Bantuan yang diberikan tak hanya bersifat jangka pendek saja. Sebabnya, sejumlah item bantuan yang diberikan berupa sistem pendukung pertanian, perawatan kesehatan dan proyek pendidikan.

"Sangat luar biasa, melihat bagaimana respon umar Islam terhadap ajakan ini," kata Malik.

Aktivis Muslim, Mohammad Atique menilai Ramadhan tahun lalu telah terkumpul ratusan juta poundsterling. Dana yang terkumpul itu berasal dari infak, sedekah dan zakat. Selanjutnya, umat Islam menyerahkan bantuan kepada umat Islam yang kurang beruntung dan masyarakat lain yang membutuhkan.

Terpopuler