REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain asing Perseman Manokwari Shin Hyun-Joon kecewa dengan sikap PSSI yang seolah tak acuh dengan persoalan tunggakan gaji pemain. Pria asal Korea Selatan itu tak mendapat tanggapan dari pengurus PSSI.
Pada Rabu (3/7) siang, Hyun-Joon mendatangi kantor PSSI dengan maksud menemui Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono. Ia berniat melaporkan permasalahan empat bulan gaji yang belum dibayarkan Perseman.
Selain gajinya ditunggak, ia juga belum mendapat uang muka sejak pertama kali bergabung pada awal musim. "Saya kecewa. Saya kesini hanya berniat mengadukan permasalahan saya. Tapi tidak ditanggapi," katanya di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7).
Dia mengatakan, bila ditotal jumlah uang yang seharusnya diterima sejumlah Rp 150 juta. Mengenakan celana pendek dan kaos, Hyun Joon sudah berada di PSSI sekitar pukul 13.00 WIB. Namun setelah menunggu kurang lebih tiga jam di lobi, ia tak kunjung dipersilakan masuk ke ruangan Joko oleh petugas keamanan. Alasannya karena Joko sedang banyak urusan.
"Saya disuruh tunggu disini dulu," katanya yang memang sudah mahir berbahasa Indonesia itu.
Pada akhirnya, Hyun-Joon harus mengalami kekecewaan mendalam lantaran Joko yang ditunggu-tunggu ternyata meninggalkan kantor PSSI melalui pintu belakang. Raut mukanya pun nampak kusut setelah tak berhasil menemui pengurus PSSI.
Diungkapkan dia, permasalahan tunggakan gaji bukan kali ini dialaminya. Hal serupa pun ia alami ketika memperkuat Deltras Sidoarjo pada musim sebelumnya. Lantaran belum mendapat kepastian dari klub mengenai pembayaran gaji, ia memilih untuk mogok bermain.
Hyun-Joon mengatakan, ada beberapa pemain lainnya yang juga mogok main. "Salah satunya adalah T.A Musafri," katanya.
Sementara itu Joko Driyono ketika coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tidak memberikan jawaban. Ia tak mengangkat telepon meskipun berkali-kali coba dihubungi.