REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memerintahkan evakuasi kedutaan besarnya di Kairo. Pengumuman ini hanya beberapa jam setelah militer Mesir menggulingkan Presiden Muhammad Mursi.
Seorang pejabat AS mengkonfirmasi perintah evakuasi tersebut. "Departemen Luar Negeri memerintahkan personil nondarurat pemerintah AS dan anggota keluarga keluar dari Mesir karena kerusuhan politik dan sosial yang tengah berlangsung," ungkap sebuah laporan yang dikutip Al-Arabiya.
Kedutaan AS di Mesir kadang-kadang menjadi sasaran demonstran. Karenanya, kedutaan sudah ditutup untuk mencegah demonstrasi di tempat tersebut. Namun, karena hari kemerdekaan 4 Juli, kedutaan tidak akan dibuka sampai Ahad depan.
Kerusuhan politik diperkirakan akan memburuk dalam waktu dekat. Karenanya, Departemen Luar Negeri menyarankan semua orang AS untuk menunda perjalanan ke Mesir. Sementara, warga AS yang berada di Mesir diminta keluar dari negara tersebut karena kerusuhan yang berkelanjutan.
Seorang warga AS tewas pada Jumat pekan lalu di pelabuhan utara Alexandria selama demonstrasi. "Warga barat dan AS kadang-kadang terjebak di tengah bentrokan dan demonstrasi," ujar penasehat.
Namun, pemberitahuan menekankan saat ini tidak ada rencana penerbangan khusus yang disponsori AS untuk mengevakuasi warganya dari Mesir. Pemerintah AS juga memperingatkan perempuan tentang meningkatnya kekerasan seksual di Mesir.