REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Bolivia menolak permintaan Amerika Serikat yang tidak berdasar untuk mengekstradisi buronan intelijen AS, Edward Snowden. Permintaan ekstradiksi dinilai tidak masuk akal secara hukum karena Snowden tidak berada di wilayah Bolivia.
"Ini aneh, tidak berdasar secara hukum dan permintaan tidak biasa untuk ekstradisi. Orang, yang tidak berada di dalam teritori sebuah negara, diminta segera dikembalikan ke Amerika Serikat," kata Menteri Luar Negeri Bolivia, David Choquehuanca.
Pernyataan itu muncul saat Presiden Bolivia, Evo Morales, terbang pulang pada malam hari setelah pesawatnya dipaksa singgah di Vienna, Austria, setelah ditolak melintasi wilayah udara Perancis dan negara-negara Eropa lainnya yang mencurigai Snowden berada dalam pesawat tersebut.
"Bolivia ingin menyatakan dan mengulangi secara tegas bahwa Snowden tidak pernah bertemu Presiden Morales di Rusia maupun di dalam pesawat ataupun saat ini berada di wilayah Bolivia," kata Menteri tersebut.
Choquehuanca juga mengekspresikan Bolivia marah besar karena permintaan ekstradisi itu telah membuat Morales telah secara ilegal ditahan berdasarkan kecurigaan yang tidak mendasar. Prancis telah menyatakan penyesalan atas insiden tersebut.