REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan hubungan kepala daerah dan wakil kepala daerah "pecah kongsi" atau tidak berpasangan lagi pada pilkada periode berikutnya terus meningkat.
"Data kami menunjukkan 94 persen hubungan kepala daerah dengan wakilnya sudah 'pecah kongsi' atau tidak mesra," katanya saat menyampaikan sambutan usai melantik Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan hubungan "mesra" kepala daerah dan wakilnya pada umumnya terjadi pada tahun pertama pemerintahan. Memasuki tahun kedua kata dia, mulai terjadi "gesekan" yang mengurangi keharmonisan. "Memasuki tahun ketiga dan keempat, kemesraan sirna, bahkan sudah tidak saling tegur," tandasnya.
Kondisi ini kata dia menghawatirkan, sebab dampaknya terhadap roda pemerintahan sangat tidak baik. Tidak jarang kata dia, pemerintahan bagaikan kapal yang memiliki dua nahkoda, sehingga birokrasi menjadi korban dan pelayanan publik terabaikan. "Pada pemilu berikutnya bahkan sekretaris daerah juga maju sebagai calon, ini lebih parah," ujarnya.
Lebih parah kata Menteri jika pegawai negeri sipil juga terlibat dalam politik praktis.
Ia mencontohkan di salah satu daerah terdapat 149 orang birokrat tidak memiliki jabatan karena birokrasi sudah terkontaminasi politik praktis.