REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengungkapkan gempa berkekuatan 5.1 skala richter (SR) tidak menimbulkan kerusakan rumah warga atau bangunan fasilitas umum lainnya.
"Kami dari BPBD sudah mengontak semua camat, dan dilaporkan tidak ada kerusakan akibat gempa tadi sore," kata Kepala BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin melalui telepon seluler, Jumat malam.
Ia mengatakan, tim BPBD Tasikmalaya beberapa saat setelah gempa langsung melakukan pemantauan yang difokuskan di kawasan pesisir pantai selatan. "Gempa hanya menyebabkan warga panik, tapi banyak juga masyarakat yang tidak merasakan getaran gempa itu," katanya.
Salah seorang warga pesisir pantai Kecamatan Cipatujah, Tasikmalaya, Ade (65) mengatakan gempa cukup terasa kuat menyebabkan warga serentak berhamburan keluar rumah. Menurut dia, warga yang panik keluar rumah itu karena khawatir tempat tinggalnya roboh seperti kejadian serupa tahun 2009 dan tsunami pada 2006.
"Belajar dari pengalaman, saat ada gempa warga langsung melihat laut takut tsunami. Alhamdulilah gelombang laut normal tidak surut ke tengah," katanya.
Sementara itu, akitivitas masyarakat nelayan di pesisir pantai Tasikmalaya normal seperti biasa setelah merasakan guncangan gempa.
"Aktivitas di pantai seperti biasa, tapi kami tetap memantau kondisi gelombang di laut," kata ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi.
Pusat gempa terjadi di 8.15 LS - 107.91 BT kedalaman 21 km atau 73 km Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jumat pukul 16.40 WIB yang sempat dirasakan sejumlah daerah Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Garut dan Pangandaran.