Ahad 07 Jul 2013 07:21 WIB

'Ikhwanul Muslimin Akan Kembali Jadi Gerakan Bawah Tanah'

Rep: Hannan Putra/ Red: Fernan Rahadi
Para pengunjuk rasa menyerang dan menjarah markas Ikhwanul Muslimin di distrik Muqatam di Kairo, Senin (1/7).       (AP/Khalil Hamra)
Para pengunjuk rasa menyerang dan menjarah markas Ikhwanul Muslimin di distrik Muqatam di Kairo, Senin (1/7). (AP/Khalil Hamra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Timur Tengah Universitas Indonesia (UI) Yon Machmudi mencemaskan nasib Ikhwanul Muslimin (IM) pascalengsernya Presiden Muhammad Mursi dalam kudeta militer di Mesir, Kamis (3/7) lalu.

Menurut Yon, IM akan sama seperti di era Husni Mubarak silam. Saat itu, partai IM merupakan partai terlarang dan mereka hanya bisa bergerak secara sembunyi-sembunyi.

Pergerakan yang diistilahkan "gerakan bawah tanah" tersebut, kata dia, bisa saja akan kembali terulang sebagai mana dahulu, dimana politisi dan tokoh-tokoh IM akan diburu dan ditangkap.

"Ini yang kita khawatirkan, Mesir akan kembali ke era-era sebelumnya dimana pergerakan Ikhwanul Muslimin (IM) akan dilarang. Saat ini, dengan ditangkapnya pemimpin-pemimpin IM tentu akan membawa Mesir pada kemunduran seperti di zaman Mubarak," kata Yon.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement