REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengusulkan stasiun pengisian bahan bakar umum 'mobile' untuk kalangan nelayan dan kelompok pembudidaya perikanan setempat.
"SPBU mobile untuk nelayan itu merupakan program pusat, kami di daerah telah diminta pemerintah provinsi untuk mengajukan guna membantu kalangan nelayan," kata Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul Imam Subadiarsa, Ahad (7/7).
Menurut dia, meski tidak begitu mendesak namun pihaknya mengakui keberadaan SPBU mobile yang bisa berpindah-pindah itu sangat dibutuhkan sebagian nelayan Bantul mengingat daerah ini terdapat nelayan yang tersebar di pantai selatan Bantul.
Ia menyebutkan nelayan Bantul yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) ada sekitar 600-an, sementara jumlah kelompok pembudidaya perikanan (pokdakan) sebanyak 740 kelompok dengan berbagai unit usaha budi daya ikan.
"Nantinya SPBU mobile bisa ditempatkan di kantong-kantong masyarakat nelayan, seperti di wilayah kecamatan Srandakan dan Sanden. Saya kira nanti juga tidak menutup kemungkinan untuk membantu kelompok pembudidaya perikanan," katanya.
Menurut dia, apalagi saat ini keberadaan SPBU dinilai juga masih jauh dengan kantung nelayan karena yang sebagian besar berada di pusat perkotaan Bantul, sehingga diharapkan dapat diprioritaskan guna memundahkan nelayan cari BBM.
"Saya ajukan satu sampai dua SPBU mobile untuk menjangkau nelayan, mudahan-mudahan kami berharap program pemerintah pusat itu bisa direalisasikan pada APBN perubahan tahun ini, atau pada APBD murni 2014," katanya.
Ia mengatakan, karena sebagian nelayan Bantul masih berada pada garis kemiskinan maka diharapkan nantinya melalui SPBU mobile itu nelayan dapat mendapatkan harga khusus atau lebih murah dengan harga BBM pada umumnya.
"Kami berharap ada bantuan subsidi BBM dari pemerintah untuk nelayan sehingga harganya lebih terjangkau atau sesuai dengan hasil tangkapan nelayan, apalagi dengan kenaikan harga BBM ini kebutuhan operasional nelayan juga bertambah," katanya.