REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Pesawat Asiana Airlines yang meledak di bandara San Fransisco diketahui terbang dengan kecepatan 137 knot, lebih lambat dari yang direkomendasikan. Bahkan, pilot telah diminta untuk membatalkan pendaratan beberapa saat sebelum pesawat tersebut menghantam landasan.
Data penerbangan pesawat memerlihatkan, Boeing 777 mendapatkan peringatan kalau mesinnya terganggu ketika mendekati landasan. Mesin itu yang kemudian terbakar dan membuat dua orang tewas dan melukai 182 lainnya. Kepala Dewan Keamanan Transportasi Nasional Deborah Hersman mengatakan, permintaan pembatalan itu terekam di percakapan kokpit 1,5 detik sebelum pesawat tabrakan.
Deborah mengeluarkan pernyataan itu setelah CNN menyiarkan sebuah video kecelakaan. Footage video itu memerlihatkan, hidung pesawat terangkat sementara buntut pesawat menghantam landasan sebelum kemudian meluncur di aspal. Kemudian memantul ke atas dan berputar 180 derajat.
"Kami telah melihat data mentah dan memadukannya dengan radar dan informasi udara untuk memastikan kecepatan pesawat... Kita berbicara mengenai kecepatan signifikan pesawat di bawah 137 knot," paparnya seperti dilansir AP, Senin (8/7) WIB.