REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Presiden Kuba Raul Castro memarahi rakyatnya yang dinilai memiliki perilaku buruk. Mulai dari korupsi dan pencurian hingga buang air kecil sembarangan serta beternak babi di kota dan membuat pencemaran udara. Kritik ini disampaikan di hadapan parlemen sebelum memulai sidang tahunan.
Ia ingin melawan pembusukan moral dan tanggung jawab serta hilangnya nilai kemanusiaan, kesusilaan, dan kehormatan. Castro menyampaikan daftar kegiatan ilegal masyarakat yang disebutnya merusak negara. Misalnya, pembangunan rumah ilegal, pembalakan liar, pembantaian ternak, dan praktik suap.
Dia juga menyebut pelanggaran disiplin sosial. Seperti memaki di jalan, mabuk sambil menyetir, membuang sampah sembarangan, dan seks di taman. "Ketika merenungkan perilaku yang menyesalkan ini, membuat saya berpikir, di samping pencapaian pendidikan yang dihasilkan revolusi... kita telah mengambil langkah mundur dalam budaya dan semangat publik," ujarnya seperti dilansir AP, Senin (8/7) WIB.
"Saya merasakan sensasi pahit, bahwa kita adalah masyarakat yang semakin teredukasi tapi tidak tercerahkan."
Pemimpin Kuba itu juga menyampaikan mengenai dampak korosif dari korupsi. Ia mengutip saudaranya, Fidel Castro yang menyebut korupsi memiliki bahaya paling besar terhadap revolusi Kuba ketimbang kekuatan luar lainnya. "Semua ini terjadi tepat di depan hidung kita tanpa kecaman publik dan konfrontasi," paparnya.