REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saham Asiana Airlines jatuh lebih dari tujuh persen di awal perdagangan di Seoul, Senin (8/7). Ini menyusul jatuhnya salah satu pesawat maskapai saat mendarat di San Fransisko, Amerika Serikat akhir pekan lalu. Penyidik AS mengatakan Boeing 777 memiliki kecepatan di bawah target saat dekat landasan pacu dan pilot berusaha membatalkan pendaratan.
Pesawat dengan 307 orang tersebut jatuh di landasan pacu, Sabtu, menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya. Analis mengatakan insiden tersebut dapat mengancam laba Asiana dalam waktu dekat. "Setiap maskapai penerbangan yang mengalami kecelakaan pendaratan akan memukul reputasinya dalam jangka pendek, " ujar analis penerbangan, Chris De Lavigne dikutip BBC, Senin.
Menurutnya, sejumlah orang akan membatalkan pesanan dan berpikir keamanan terbang Asiana sampai ada kepastian dari maskapai terkait penyebab kecelakaan. Dia menambahkan maskapai mungkin akan menghadapi biaya tambahan berupa denda dan klaim kerusakan dari beberapa penumpang. Lima orang dalam kondisi kritis di rumah sakit umum San Fransisko.
Juru bicara rumah sakit, Rachael Kagan mengatakan tiga orang lainnya dirawat di rumah sakit Stanford. Secara keseluruhan 181 orang dibawa ke rumah sakit, sebagian besar mengalami luka ringan. Ada 291 penumpang dan 16 kru di dalam pesawat tersebut.