Selasa 09 Jul 2013 08:10 WIB

Lima Pejuang Perempuan Amerika Serikat

Albert D.J. Cashier alias Jennie Irene Hodgers
Albert D.J. Cashier alias Jennie Irene Hodgers

REPUBLIKA.CO.ID, Terdapat sekitar jutaan perempuan Amerika Serikat (AS) yang tercatat di dalam sejarah bangsanya sebagai pejuang kemerdekaan dan kebebasan hak kaumnya. Berikut rangkuman lima pejuang perempuan AS:

1. Albert D.J. Cashier alias Jennie Irene Hodgers

Saat berusia 19 tahun Cashier telah terdaftar sebagai prajurit AS dalam Perang Sipil (perang kemerdekaan Amerika). Bahkan di antara sesama rekannya, Cashier merupakan prajurit terpendek yang maju ke medan perang. 

Cashier adalah seorang perempuan Irlandia yang bermigrasi ke Amerika. Di tanah air barunya, ia mengubah dirinya menjadi seorang lelaki. Dengan demikian ia berhak mendapatkan berbagai kemudahan untuk melangsungkan kehidupannya seperti akun bank pribadi karena upah perempuan lebih rendah dari laki-laki saat itu.

2. Harriet Tubman

Harriet Turban merupakan seorang perempuan yang berhasil melepaskan diri dari kekangan perbudakan di AS. Dengan keberanian yang dimilikinya, Harriet memimpin perempuan dari kalangan budak untuk melakukan aksi protes terhadap perbudakan. 

Harriet memandu para baik lelaki maupun perempuan untuk melarikan diri melalui terowongan bawah tanah atau jalur rel kereta api yang dibangun oleh para budak. 

Ketika para pemburu bayaran mengejar para budak, Harriet dengan cerdas mengalihkan perjalanannya menuju Kanada. Dan berkat keberanian dan kecerdasannya, kaum kulit hitam pun terlepas dan bebas dari sistem perbudakan.

3. Elizabeth Cady Stanton

Elizabeth Cady Stanton, merupakan sosok perempuan Amerika yang berhasil memimpin perjuangan kaumnya di Seneca Falls Convention. Bahkan Stanton menjadi perempuan pertama AS yang dapat mengikuti konferensi politik-ekonomi. 

Di zamannya para perempuan tidak diperboleh melakukan kegiatan politik, bahkan turut campur dalam menentukan berbagai kebijakan administrasi. Stanton merupakan perempuan yang memperjuangkan dan memerdekakan hak perempuan untuk mendapatkan hak yang sama dengan para lelaki sebagai warga negara.

4. Clara Shortridge Foltz

Setelah bercerai dari suaminya, Clara Shortridge Fils memutuskan untuk bekerja sebagai seorang pengacara. Keputusannya tersebut merupakan buah pertimbangan secara ekonomi untuk mendukung kehidupan anak-anaknya.

Sebelumnya Clara berprofesi sebagai seorang pengajar, namun dengan keberanian dan kecerdasannya Clara diakui sebagai perempuan pertama yang menjadi pengacara di AS. 

Pekerjaan baru yang dijalaninya selama 50 tahun, membuka peluang bagi kaum perempuan di AS bukan saja menjadi pengacara melainkan jaksa dan hakim.

5. Fannie Lou Hamer

Fannie merupakan putri dari seorang pengusaha pertanian, maka tak heran sejak usia remaja ia sudah terbiasa untuk bekerja di ladang dan peternakan. Keberaniannya untuk memperjuangkan hak kaumnya dibuktikan pada musim panas 1962.

Saat itu ia menghadiri sebuah pertemuan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pergerakan perempuan Amerika, pada saat itu ia menyemangati agar para perempuan lebih berani untuk memperjuangkan haknya sebagai warga negara.

Fannie tergabung dalam Student Nonviolent Coordinating Committee (SNCC), yang kemudian pergerakannya melahirkan Partai Demokratik Kebebasan Mississippi. Fannie membawa masyarakat Mississippi yang saat itu disisihkan dari berbagai kepentingan politik, ekonomi dan pendidikan, muncul ke publik luas di AS.

sumber : Uniknya.com
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement