Rabu 10 Jul 2013 20:41 WIB

Siap Tayang, Film Adaptasi Novel Moga Bunda Disayang Allah

Red:
Film Moga Bunda Disayang Allah
Film Moga Bunda Disayang Allah

REPUBLIKA.CO.ID, -- Soraya Intercine Films rupanya sedang giat-giatnya memproduksi film. Proyek  terbaru yang sudah rampung dan siap rilis dalam waktu dekat ini adalah sebuah film adaptasi dari novel laris garapan Tere Liye, Moga Bunda Disayang Allah. Ini adalah ketiga kalinya novel buatan Tere Liye diangkat ke layar lebar setelah sebelumnya Hafalan Shalat Delisa dan Bidadari-Bidadari Surga telah lebih dahulu dipinang dan mendapat tanggapan yang memuaskan dari penonton Indonesia.

Sering diasumsikan sebagai novel religi, Moga Bunda Disayang Allah sebenarnya mengadaptasi kisah nyata Helen Keller ke dalam versi Indonesia. Representasi Hellen Keller dalam novel ini adalah Melati (diperankan artis cilik pendatang baru Chantika Zahra) anak perempuan yang bisu, tuli dan buta setelah kecelakaan yang dialaminya sewaktu kecil.  Tidak heran jika Melati tumbuh menjadi anak yang apatis dan sulit diatur. Hingga pada suatu hari, orang tua Melati meminta bantuan seorang pemuda perantau serampangan yang memiliki pengalaman traumatis bernama Karang (diperankan Fedi Nuril) untuk mengajarkan Melati. Alih-alih mengajarkan , Karang justru banyak memetik hikmah dari gadis kecil yang hidup dalam kondisi fisik serba kekurangan ini.

Film Moga Bunda Disayang Allah besutan Jose Poernomo ini terbilang epik karena menggunakan teknologi canggih sekelas Hollywood dan beberapa adegan yang cukup terbilang sulit untuk ukuran film lokal. Adegan kapal karam milik Karang pun digadang-gadang menyerupai adegan tenggelamnya kapal Titanic besutan James Cameron. Tidak heran jika biaya produksinya diperkirakan mencapai 12 milyar rupiah.

Film yang musik skoring dan soundtrack-nya ditangani oleh pasangan Melly Goeslaw dan Anto Hoed ini akan tayang di bioskop Tanah Air pada 2 Agustus 2013 mendatang. Sambil menunggu tanggal rilisnya, Anda bisa menyaksikan trailernya dulu di sini!

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement