REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Meski pemerintah tak mengumumkan rencana langsung pengiriman senjata, namun Kongres Amerika Serikat (AS) berencana menunda hal itu. Dikhawatirkan senjata canggih milik AS malah jatuh ke tangan kaum militan.
Reuters melaporkan Lima orang sumber keamanan nasional AS, sama-sama mengatakan Kongres AS berencana menunda pengiriman itu. Baik komite senat maupun parlemen memiliki kekhawatiran itu meski tak tampak dipermukaan khususnya rencana Presiden Barack Obama mendukung langsung oposisi Suriah.
Mereka khawatir senjata itu jatuh ke tangan faksi Al Nusra yang tergabung dalam oposisi. Di sisi lain, Al Nusra telah menyatakan diri sebagai bagian dari kelompok Alqaidah di Irak.
Malah, sumber itu mengatakan Komite Kongres AS akan membekukan sementara pendanaan untuk pengiriman senjata untuk melawan rezim Bashar al Assad. Berdasarkan penuturan sumber pejabat salah satu negara Arab dan oposisi Suriah, tak ada satu pun senjata AS yang sampai ke negeri itu.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, Bernadette Meehan mengatakan pemerintah akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada Kongres AS terkait perluasan bantuan kepada oposisi.
Seorang sumber dari oposisi serta pejabat pemerintah yang diam-diam mendukung oposisi mulai kebingungan dengan janji AS. Pasalnya, hingga kini senjata itu tak kunjung datang.