REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Jimmy Muliku (35 tahun) asal Sulawesi Utara, tersangka penyekapan wanita panggilan, memiliki patokan tersendiri dalam menggaet korbannya.

''Saya lebih memilih wanita malam kelas atas,'' kata Jimmy di Jakarta, Selasa (9/7).

Jimmy mengatakan wanita panggilan kelas atas dipilih karena memiliki harta benda yang berlimpah untuk dirampas. Sekalipun, setiap booking dia harus mengeluarkan uang kisaran Rp 15 juta.

Namun, uang tersebut akan kembali ke Jimmy, sebab keinginan utamanya adalah untuk merampok korban. Jimmy mengaku telah merampok 16 wanita panggilan, bahkan lebih. 

Jimmy menceritakan awalnya dia mengencani seorang wanita panggilan yang berinisial D. Dia mengaku mendapatkan informasi dari iklan baris sebuah koran ibu kota.

D diajak Jimmy untuk bertemu di Hotel Pecenongan melalui kontak telepon genggam. Tarif yang dipasang wanita tersebut sebesar Rp 1,5 juta sekaligus uang kamar Rp 300 ribu. Di sana Jimmy mecoba untuk merampok D dan mendapatkan dua handphone mahal.

''Ya, saya ketagihan,'' ungkap Jimmy. Sejak itu, ia mulai berpikir jika aksinya dikenakan kepada wanita panggilan kelas atas yang notabenenya memiliki perhiasan dan uang lebih.

Lantas, Jimmy bertemu dengan mucikari yang biasa berdiam di mal di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. ''Supaya enggak curiga saya ngaku pengusaha dan pakai kalung emas 300 gram,'' katanya.

Jimmy mengatakan dari sini jaringan mucikarinya melebar, dan berhasil merampok sejumlah wanita panggilan kelas atas.

Ikuti Whatsapp Channel Republika