REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) Valentino Simanjuntak menilai Ketua Umum PSMS Medan Indra Sakti Harahap tak punya iktikad baik untuk melunasi tunggakan gaji pemain.
Hal tersebut semakin terlihat jelas dengan ancaman Indra yang mengatakan mempunyai hak untuk tidak membayar kewajiban apabila pemain resmi dinyatakan melakukan tingkah laku buruk oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI atas aksi demonstrasi di Jakarta dan Medan beberapa waktu lalu.
Padahal, PT Liga Indonesia siap mengucurkan dana subsidi Rp 100 juta untuk menalangi gaji pemain yang diklaim tertunggak 10 bulan. "Itu skenario manajemen PSMS. Mereka mencari celah untuk tidak membayar gaji pemain," kata Valentino.
Diberitakan sebelumnya, Indra Sakti mengatakan bahwa penghapusan hak pemain diatur dalam kontrak. Klub berhak menjatuhkan sanksi apabila pemain terbukti melakukan perilaku buruk. Valentino mengakui bahwa pelarangan untuk tidak berperilaku buruk memang tertera dalam kontrak setiap pemain. Hanya saja, wacana penjatuhan sanksi baik itu dari Komdis ataupun manajemen PSMS dinilainya sangat aneh.
Dikatakan Valentino, apa yang dilakukan pemain PSMS bukanlah tanpa sebab. Mereka berunjuk rasa karena jengah Selalu mendapatkan omong kosong terkait pembayaran gaji pemain. "Ini kan sebab akibat. Tapi mengapa PSMS sebagai pihak yang menimbulkan 'sebab' tidak ditindak. Jangan memutarbalikkan fakta," ucapnya.