REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--Presiden Myanmar Thein Sein akan memulai kunjungan empat hari ke Inggris dan Prancis dalam beberapa hari mendatang, kata pejabat pada Selasa. Ini adalah kunjungan balasan yang dilakukan saat komunitas internasional menyambut perubahan di negara bekas jajahan Inggris tersebut.
"Presiden akan ke Inggris dan Prancis pada 14-18 Juli," kata pejabat kantor kepresidenan kepada kantor berita Prancis AFP dengan syarat tak dikenali tanpa memberi rincian kunjungan itu, perjalanan kedua Thein Sein ke Eropa dalam beberapa bulan.
Juru bicara presiden Ye Htut tidak dapat memastikan tanggalnya. Thein Sein pada Maret lalu mengunjungi beberapa negara Eropa tapi tidak ke Inggris atau Prancis. Kunjungan saat itu, juga yang sekarang bertujuan mencari dukungan bagi perubahan, yang dilakukannya sejak menjadi presiden pada 2011.
Perubahan itu termasuk membebaskan sejumlah tahanan politik dan menyambut pemimpin lawan Aung San Suu Kyi dan partai politiknya ke parlemen.
Eropa Bersatu pada bulan lalu menerima kembali Myanmar ke daftar perdagangannya, dengan menyatakan ingin mendukung perubahan di negara itu melalui pembangunan ekonomi. Eropa Bersatu mencabut sebagian besar hukuman terhadap negara itu, tapi mempertahankan embargo senjata.
Washington juga mencabut sebagian besar embargo dan perusahaan asing sekarang bersemangat memasuki negara kaya sumberdaya itu, dengan pasar perbatasan sekitar 60 juta calon konsumen.
Barack Obama melakukan kunjungan pertama presiden Amerika Serikat ke Myanmar pada November dan Thein Sein mengunjungi Washington pada Mei.