REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Batam menyediakan Rp 24,2 miliar guna melayani warga di seluruh Provinsi Kepulauan Riau yang menukar rupiah ke pecahan-pecahan kecil berkenaan dengan perayaan Lebaran.
"Jumlah persediaan tersebut meningkat 10 persen dari tahun lalu, dan diprediksi secara relatif mendekati ketercukupan," kata Deputi Kepala KPBI Batam Bidang Ekonimi Moneter Minot Puwahono di kantornya kepada wartawan, Selasa.
Uang itu, ujarnya, telah dikirim lebih awal oleh kantor pusat ke KPBI Batam guna menjamin ketercukupan di Kepri.
Penukaran uang ke pecahan kecil dapat dilakukan warga masyarakat umum di gedung KPBI Batam setiap hari kerja pukul 08.00 WIB (Jumat 08.30 WIB) hingga 12.00 WIB, juga di berbagai bank konvensional (bukan bank perkreditan rakyat), atau melalui kas keliling KPBI yang dengan mobi melayani di pasar-pasar tradisional.
"Pelayanan penukaran uang ke pecahan kecil tidak dikenai batas atas (maksimal) maupun bawah baik jumlah maupun jenisnya," kata Deputi Kepala KPBI Batam Bidang Sistem Pembayaran, Manajemen, dan Perbankan Tajudin Arief.
Di tempat yang sama, Kepala Unit Operasional Kas KPBI Batam Djainul Arifin mengharapkan dengan ketercukupan stok tersebut di Kepri, khususnya di Kota Batam tidak terjadi praktik jual beli rupiah ke rupiah, macam yang menjadi fenomena di beberapa kota besar Pulau Jawa pada saban Lebaran.
Membeli lewat calo atau pebisnis penukaran uang musiman pada waktu Idul Fitri, orang di Surabaya, misalnya, mengeluarkan Rp 125 ribu untuk mendapatkan pecahan senilai Rp 100 ribu.
Praktik jual-beli uang rupiah ke rupiah, kata Djainul tidak dilarang undang-undang, akan tetapi bila berkembang berpotensi mengurangi kekuatan mata uang tersebut.