REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Harga minyak dunia naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) ke tingkat tertinggi sejak Mei 2012, karena gejolak di Mesir dan ekspektasi stok AS yang lebih ketat mendorong pembelian. Di New York, kontrak berjangka minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus berakhir pada 103,53 dolar AS per barel, atau naik 39 sen dari Senin.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus bertambah 38 sen menjadi menetap pada 107,81 dolar AS per barel. Harga minyak mentah datar untuk sebagian besar hari karena sebuah pemerintahan sementara baru dibentuk di Mesir, di tengah harapan bahwa langkah tersebut akan menahan kekerasan jalanan, dan Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan global untuk tahun ini dan tahun berikutnya.
IMF mengatakan ekonomi dunia hanya akan tumbuh sebesar 3,1 persen tahun ini, lebih rendah dari 3,3 persen yang diperkirakan tiga bulan lalu, terutama disebabkan oleh berlanjutnya resesi di zona euro dan penurunan tajam di negara berkembang.
IMF mengatakan, pihaknya memperkirakan harga komoditas utama jatuh, dengan minyak diprediksi kehilangan 4,7 persen. Namun, harga melonjak di akhir perdagangan Amerika, mungkin terkait dengan ekspektasi penarikan moderat hingga signifikan dalam stok minyak mentah komersial AS dalam laporan mingguan pemerintah yang akan keluar pada Rabu.