Waspada Tukak Lambung

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Heri Ruslan

Rabu 10 Jul 2013 06:20 WIB

Lambung (ilustrasi) Lambung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian mengenai dampak puasa terhadap penderita mag pernah dilakukan para ahli gastroenterologi di negara-negara Islam. Penelitian di Kashmir, Pakistan, menyebutkan bahwa puasa Ramadan bisa membahayakan bagi pasien penderita tukak atau luka pada lambung (peptic ulcer disease) secara umum dan bagi penderita tukak lambung kronis aktif pada khususnya.

Penelitian di Turki juga menunjukkan bahwa kondisi lapar selama puasa Ramadhan juga meningkatkan risiko terkena komplikasi tukak duodenum (usus 12 jari), termasuk perdarahan dan perforasi (luka berlubang) pada lambung. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa puasa Ramadhan bisa meningkatkan risiko terjadinya perdarahan sistem pencernaan atas akut (AUGIB), terutama akibat munculnya tukak duodenum.

Untuk mencegah dampak buruk, pasien penderita mag diharuskan menjalani pemeriksaan ada tidaknya tukak lambung dan pengujian ada tidaknya infeksi bakteri H pylori di pencernaan. Bila didiagnosis mengidap salah satu atau kedua gejala itu, pasien harus menjalani pengobatan sebelum diperbolehkan menjalani puasa.

Penderita mag yang pernah mengalami tukak lambung, tapi tak mengalami infeksi bakteri, dianjurkan menjalani terapi pencegahan untuk menekan produksi asam lambung sebelum menjalani puasa Ramadhan. Sedangkan, penderita tukak duodenum bisa menjalani puasa bila mereka bersedia menjalani terapi sebelum dan selama Ramadhan.