Rabu 10 Jul 2013 08:52 WIB

Penyanyi Country, Randy Travis Tengah Kritis

Penyanyi country Amerika Serikat, Randy Travis.
Foto: thehollywoodgossip.com
Penyanyi country Amerika Serikat, Randy Travis.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Penyanyi country Amerika Serikat (AS) yang sedang sakit, Randy Travis, dalam kondisi kritis di rumah sakit di Texas. Menurut laporan Reuters, dia telah menjalani prosedur untuk menempatkan alat di jantungnya agar dapat tetap berfungsi untuk memompa darah, kata juru bicaranya, Selasa (9/7).

Travis, yang dirawat di rumah sakit pada Ahad, karena komplikasi kardiomiopati, telah menjalani pemasangan ventrikal di jantungnya untuk membantu menstabilkan otot jantungnya sebelum pindah ke rumah sakit lain. Hal ini disampaikan juru bicaranya, Kirt Webster, dalam sebuah pernyataan. Perangkat tersebut biasanya dipasang melalui kateter di pangkal paha.

Kardiomiopati, yang baru saja dialami oleh Travis, memperlemah dan memperbesar jantungnya, sehingga lebih sulit bagi otot untuk memompa darah dan dapat menyebabkan gagal jantung. Webster membantah laporan media bahwa Travis, salah satu seniman laris pada era 1980-an, telah menjalani operasi jantung, tetapi mengatakan bahwa kondisi pemenang Grammy itu masih kritis.

Webster menolak mengatakan di mana Travis dirawat. "Kami sangat berterima kasih kepada para penggemar atas cinta dan dukungan mereka selama ini, "kata Travis dalam pernyataan yang sama.

Travis merajai puncak tangga lagu musik country dengan tujuh lagu hitsnya yang bertengger di nomor satu di tahun 1980-an, termasuk lagu-lagu cinta "I won't Need You Anymore (Always and Forever)" dan "Too Gone Too Long." Doa mengalir untuk musisi country itu setelah penyanyi itu masuk rumah sakit.

Travis telah menghadapi masalah hukum dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, polisi Texas menemukan penyanyi itu terbaring telanjang sambil mabuk di dekat mobilnya setelah insiden tabrakan. Fotonya menunjukkan wajahnya yang penuh luka dan memar.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement