REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Buron Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, telah setuju atas suaka politik yang ditawarkan oleh pemimpin Venezuela. Hal ini disampaikan pejabat hukum senior di Rusia, Selasa (9/7), seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (10/7).
"Seperti yang telah diharapkan, Snowden akhirnya setuju atas penawaran suaka politik dari Maduro (Presiden Venezuela, Nicolas Maduro)," kata Alexei Pushkov, kepala hubungan internasional dari Parlemen Rusia, seperti yang ditulisnya di Twitter.
Dikatakannya, Snowden rupanya melihat tawaran itu sebagai pilihan yang paling memungkinkan saat ini. Namun, pernyataan di Twitter itu kemudian dihapus dan Pushkov lalu mengatakan dalam pesannya bahwa ia mengetahui keputusan pembobol rahasia intelijen AS itu dari jaringan televisi resmi Rusia, Vesti 24.
Akhir pekan lalu, Venezuela, Nikaragua, and Bolivia menawarkan suaka politik kepada Snowden. Presiden Venezuela mengonfirmasi pada Senin bahwa negaranya menerima surat permohonan suaka politik dari Snowden. "Snowden harus memutuskan kapan dia akan terbang, jika ia telah memutuskan untuk ke sini," kata Maduro.
Snowden (30 tahun) dituding oleh pemerintah AS atas tiga kejahatan setelah dia mengungkapkan proyek surveilans rahasia yang dinamai PRISM. Proyek itu bisa menyadap email dan percakapan telepon di seluruh dunia. Ia tiba di Bandara Sheremetyevo, Moskow, pada 23 Juni sebagai tempat transit dari lokasi awalnya, Hong Kong. Dia bertahan di sana setelah paspornya dibekukan. Kemudian dia berupaya mendapatkan suaka politik ke 21 negara.