REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mendukung penuh upaya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang akan melakukan audit investigasi terhadap kinerja dan pelayanan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, terkait semakin tingginya waktu tunggu kontainer atau dwelling time.
"Bagus, bagus, saya setuju sekali. Silakan dilakukan audit karena di situ banyak hal yang harus kita cek," ujar Hatta kepada wartawan seusai memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional di kantor Kemenko Perekonomian, Rabu (10/7).
Sebagai gambaran, akhir-akhir ini dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok meningkat menjadi lebih dari delapan hari. Padahal dalam rapat koordinasi awal tahun telah diputuskan dwelling time harus diturunkan dari rata-rata 6,7 hari menjadi empat hari.
Menurut Hatta, dwelling time yang terus meningkat menjadi concern utama pemerintah. Ia mengaku telah memiliki laporan terkait apa saja hambatan di Pelabuhan. "Kita sudah miliki respon untuk menurunkan ke empat hari. Semua pemangku kepentingan sudah bekerja keras untuk itu," kata Hatta.
Harapannya, peningkatan arus barang akhir-akhir ini tidak terganggu. Hatta juga tak menampik adanya sejumlah peti kemas yang menumpuk di sana akibat bea yang terlalu murah. "Sehingga keluarnya ditahan-tahan. Ini yang mengakibatkan dwelling time-nya naik," ujarnya.