REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kaukus Kesehatan DPR, Sumarjati Arjoso meminta perempuan Indonesia untuk tidak merokok dan menghindari penggunaan rokok dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya sering miris melihat perempuan-perempuan cantik yang sedang duduk mengobrol di kafe sambil merokok," katanya di Jakarta, Rabu (10/7).
Sumarjati mengatakan sasaran industri rokok saat ini adalah munculnya perokok pemula dari kelompok perempuan dan remaja. Sebagian besar perokok pemula, katanya, dipengaruhi iklan rokok yang atraktif dan menarik.
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbesar ketiga di dunia setelah Cina dan India. Di Amerika Serikat, pabrik-pabrik rokok ditutup dan Indonesia malah menerima dengan tangan terbuka investasi pabrik rokok Amerika," tuturnya.
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) bekerjasama dengan Komisi Nasional Pengendalian Tembakau (Komnas PT) mengadakan peningkatan kapasitas kepada kelompok perempuan tentang pengendalian tembakau. Pembicara dalam 'capacity building' itu adalah Ketua Umum Kowani, Dewi Motik Pramono, aktivis Komnas PT dr Hakim Sorimuda Pohan dan aktivis Lingkar Studi CSR Indonesia Jalal.