REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang pemain sepak bola asal Inggris, Shaun Tuck, harus rela mendekam di penjara selama 12 minggu akibat menghina Muslim via jejaring sosial Twitter.
Tuck, yang bermain di klub non liga Witton Albion memaki-maki Muslim pascapembunuhan seorang tentara Inggris, Lee Rigby, 22 Mei silam. Rigby diketahui dibunuh oleh dua orang tak dikenal di Woolwich, utara London.
Dalam Twitter-nya, Tuck mengatakan bahwa setiap masjid di Inggris harus dibom dan disemprot gas. Selain itu ia juga menyatakan agar anak-anak Muslim dipenggal kepalanya sebagai bentuk pembalasan atas kematian Rigby.
Ditanya hukumannya untuk pria berusia 26 tahun tersebut, hakim distrik Miriam Shelvey mengatakan yang bersangkutan telah meninggikan ketegangan rasial di saat para pemimpin, tokoh agama, dan keluarga korban tengah diminta untuk tenang.
Selain itu Tuck, kata Shelvey, telah memberikan ancaman serangan kepada orang-orang tak bersalah, termasuk anak-anak, hanya karena agamanya. "Ucapan-ucapannya telah mempromosikan kebencian kepada komunitas lain murni dikarenakan keyakinan mereka," kata Shelvey seperti dikutip Mirror.
Tuck telah menyesali perbuatannya yang dilakukan beberapa jam setelah pembunuhan tersebut. Ia mengaku saat itu ia bertindak di luar kepribadiannya akibat emosi yang tak terkontrol.