Thursday, 28 Sya'ban 1446 / 27 February 2025

Thursday, 28 Sya'ban 1446 / 27 February 2025

MPR: Masyarakat Indonesia Rindu Pancasila

Senin 09 Mar 2015 17:46 WIB

Rep: C82/ Red: Julkifli Marbun

Pancasila

Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono mengatakan, masyarakat Indonesia rindu dengan keberadaan Pancasila yang belakangan nilainya semakin tergerus. Hal tersebut disampaikan Bambang dalam diskusi bertema Penegakan Pancasila Sebagai Sumber Hukum dan Hirarki Sistem Perundang-Undangan.

"Kalau dulu dipaksa, sekarang kebutuhannya akan Pancasila sudah ada. Setelah lama dilupakan sekarang sudah mulai kangen. Sekarang mereka mulai menuntut pendidikan kewarganegaraan ada lagi. Dari masyarakat muncul seperti itu," kata Bambang di gedung MPR RI, Jakarta, Senin (9/3).

Selain itu, Bambang mengklaim, masyarakat juga kembali menginginkan adanya sosialisasi Pancasila melalui P4 seperti pada masa pemerintahan orde baru.

"Masyarakat menginginkan kembali ada badan pemerintah yang mensosialisasikan lagi nilai-nilai Pancasila hampir seperti P4 dulu, ini harus mulai lagi baik dari SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Kami menangkapnya seperti itu," ujarnya.

Bambang mengatakan, masyarakat tidak boleh melupakan Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Ia pun mengajak masyarakat agar menyadari pentingnya nilai-nilai ideologi yang terkandung di dalam Pancasila.

"Masyarakat jangan risih apalagi sampai alergi terhadap Pancasila. Seperti yang terjadi pada pejabat di masa lalu yang sampai enggan menyebut Pancasila dalam pidatonya. Tapi sekarang tidak lagi, karena kesadaran kita terhadap pentingnya nilai-nilai Pancasila kembali muncul," kata Bambang.

Kedepannya, lanjut Bambang, Badan Pengkajian akan mempersiapkan bahan-bahan untuk menyikapi temuan tersebut dengan dua parameter. Ia menyebutkan dua parameter tersebut yakni mempertanggungjawabkan bahan tersebut secara ilmiah akademis dengan bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dan pertanggungjawaban secara politis agar temuan mereka dapat diterima publik dan tokoh-tokoh masyarakat.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler