REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran berbangsa dan bernegara sangat penting dipertahankan. Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, kesadaran tersebut sangat penting agar rasa nasionalisme bangsa Indonesia yang dibangun dalam gotong royong tetap tertanam.
"Kita harus membentengi diri dari jiwa-jiwa individualistik yang masuk dari luar yang tidak cocok dengan bangsa kita. Karena kita terkenal dengan gotong royong," kata Mahyudin saat menyambut para guru mata pelajaran PKN dari Balikpapan di ruang GBHN, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/3).
Mahyudin mengatakan, saat ini, Indonesia sedang mengalami pengaruh yang luar biasa dari dunia luar. Provokasi yang dapat memecah persatuan pun, lanjutnya, terjadi dimana-mana, termasuk mengenai SARA.
"Ini yang jadi PR kita. Penanaman wawasan kebangsaan kepada masyarakat Indonesia sedini mungkin. Ini problem sekaligus tantangan. Kalau mereka ditanamkan tenggang rasa, gotong royong masalah seperti tawuran nggak akan terjadi," jelasnya.
Menurut Mahyudin, Indonesia memiliki Pancasila yang dapat digunakan sebagai senjata yang paling kuat. Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia harus dijadikan benteng pertahanan untuk menghadapi pengaruh buruk terhadap nilai-nilai kebangsaan.
"Mudah-mudahan kita dapat menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak-anak kita. Dan yang penting menanamkan bahwa kita bangga menjadi warga negara Indonesia," ujar politikus Partai Golkar itu.